Pemuda Kota, Saatnya Bertani…

0
775

Istilah Pemuda bertani, sebenarnya bagi orang desa bukanlah hal yang baru. Toh, para pemuda di desa memang kesehariannya hidup dengan bertani dan beternak. Sehingga gerakan Petani Millenial cocoknya disematkan kepada mereka yang bertani namun selama ini tidak tahu tentang pertanian. Tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang aktual tentang bagaimana bertani dan beternak dilakukan.

Kenapa membahas pemuda kota dan desa itu penting? Karena terdapat perbedaan yang mendasar baik itu mental, gaya hidup dan selera antara pemuda yang tumbuh di kota dan di desa. Pemuda di kota dengan segala kondisi yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari menjadikan mentalnya instant, gaya hidupnya glamour dan seleranya berkelas. Pandangannya terhadap dunia sangat simple dan mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Sangat berbeda dengan mental mereka yang hidup bergelut di lapangan dengan bertani dan beternak. Bagi mereka hidup adalah perjuangan, seleranya sederhana dan gaya hidupnya standar.

Dari perbedaan ini tentu akan menghasilkan sesuatu yang berbeda ketika bertani dan beternak. Salah satu perbedaannya adalah penggunaan teknologi dalam bertani. Petani kota akan memaksimalkan keterlibatan teknologi dalam bertani karena adanya aspek instan dan kemudahan. Efek dari Petani kota bertani akan sangat maksimal ketika mampu berkolaborasi dengan petani di desa, karena dia akan mengimbangi usaha petani di desa. Salah satunya, mampu meningkatkan kualitas produk, inovasi produk dan akses pasar.

Inilah sebenarnya yang ingin dicapai dengan adanya gerakan Petani Millenial, yaitu memberikan sentuhan teknologi sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan mampu diterima oleh pasar dengan harga yang tinggi karena dikelola dan dikemas dengan kemasan yang menarik. Bukan hanya sekadar pemuda bertani, akan tetapi lebih dari itu mampu memberikan arah dan warna baru bagi dunia pertanian dengan teknologi yang diterapkan. Walaupun sebenarnya pembedaan ini sudah tidak relavan karena ternyata teknologi sudah tidak mengenal pemisahan antara desa dan kota, namun secara umum nilainya masih bisa kita terapkan, dalam artian gerakan Petani Millenial berarti bertani dengan menggunakan teknologi kekinian sehingga hasilnya lebih baik, bukan hanya sekadar bertani.

AgroMaritim Academy adalah wadah bagi pemuda kota untuk bertani, agar berkolaborasi dengan pemuda desa. Saling mengisi kekurangan sehingga mampu menembus batas-batas pertanian yang selama ini hanya sebatas rutinitas. Karena bertani adalah momen untuk mengaktualisasikan potensi diri sekaligus potensi tanah air kita, Indonesia. Pemuda kota, saatnya bertani..!

SHARE

LEAVE A REPLY